Minggu, 03 Agustus 2008

Realitas Kemajuan Teknologi

Hasil rekayasa modern seperti televisi, radio, lampu pijar, tekstil sintetis, pendingin udara, lift, kendaraan bermotor, pesawat udara, pesawat antariksa, peluru kendali, komputer, internet, dan telepon seluler adalah beberapa dari sekian banyak realitas kemajuan teknologi modern yang telah kita nikmati. Dan kemajuan teknologi ini akan terus berlanjut sampai pada masa yang akan datang.

Melalui layar kaca televisi, kita yang ada di Jakarta, dapat menyaksikan siaran langsung pertandingan sepakbola antara kesebelasan Manchester United dan Chelsea yang sedang berlangsung di Stadion Old Trafford di Manchester, Inggris yang jaraknya ribuan kilometer dari Jakarta.

Dengan pesawat terbang kita dapat menempuh perjalanan ribuan kilometer hanya dalam hitungan jam saja, yang jika kita lakukan dengan perjalanan darat atau laut akan membutuhkan waktu berhari-hari, bahkan berbulan-bulan lamanya. Dengan pesawat ulang-alik antariksa, para astronot dapat mencapai bulan, bahkan tidak lama lagi kita akan bisa melakukan wisata ke bulan dan planet lain.

Dengan telepon seluler, kita juga dapat melakukan komunikasi langsung dengan seseorang yang kita inginkan yang jaraknya mungkin ribuan kilometer dari tempat kita berada kapan pun kita mau. Dengan komputer, kita yang ada di Jakarta juga dapat melakukan perbincangan dengan sesama pengguna komputer di New York melalui fasilitas jaringan internet.

Kita tentu sependapat bahwa kemajuan teknologi canggih yang telah dicapai sekarang ini adalah hasil rekayasa dari akal budi manusia yang patut dibaggakan. Penghargaan yang tinggi patut kita berikan kepada Thomas Alfa Edison yang telah menemukan lampu pijar, Alexander Graham Bell yang menemukan telepon, Guglielmo Marconi sebagai penemu radio telegraf, dan masih banyak lagi. Namun, tanpa mengurangi rasa hormat dan terima kasih kita atas jasa-jasanya, penemuan itu belumlah cukup bagi kita untuk menyebut mereka sebagai pencipta.

Penemuan-penemuan tersebut tentu tidak dapat diidentikkan sebagai penciptaan. Pengertian penciptaan di sini adalah melakukan suatu proses penciptaan sejak dari awal sampai akhir, yakni dimulai dengan membuat unsur-unsur dasarnya, dari tidak ada menjadi ada, kemudian menyusunnya menjadi sebuah benda yang siap pakai atau menciptakan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Sedangkan yang dilakukan oleh para ilmuwan-ilmuwan kita itu adalah semata-mata menemukan unsur-unsur dasar yang sudah ada, kemudian dengan menggunakan akal pikiran dan instrumen-instrumen yang tersedia, melakukan eksperimen-eskperimen, sampai kemudian menghasilkan sebuah rekayasa atau sebuah benda. Sehingga sifatnya hanyalah mengubah unsur atau bahan baku yang sudah ada menjadi sebuah benda baru atau barang jadi.

Sebagai contoh konkritnya, mari kita bahas dalam proses penemuan radio. Penemuan radio diawali dengan ditemukannya radiasi magnet listrik pada abad XIX. Radiasi ini dapat berjalan melalui angkasa dalam jarak yang sangat jauh, termasuk dalam radiasi ini adalah cahaya dan gelombang radio dalam dua bentuk. Adanya famili radiasi pertama kali diramalkan oleh ahli fisika dari Skotlandia, James Clerk Maxwell pada tahun 1860-an.

Dalam usaha menemukan apakah ramalan Maxwell itu benar, menjelang tahun 1880-an, seorang ahli fisika lainnya dari Jerman, Heinrich Hertz, membuat suatu gelombang radio, lalu mengirimkannya dari laboratoriumnya melalui ruang angkasa.

Akhirnya puncak keberhasilan pada awal penemuan radio ini adalah pada tahun 1895, ketika seorang ilmuwan Italia yang bernama Guglielmo Marconi, membuat peralatan yang sangat besar untuk menghasilkan gelombang-gelombang radio yang kuat, dan kemudian memakai gelombang itu dengan berhasil untuk membawa sinyal-sinyal dari Inggris ke Newfoundland melewati Atlantik Utara. Sehingga sejak saat itu, dapat dikatakan, Marconilah yang pertama kali mengembangkan konsep mengenai penggunaan gelombang radio untuk berkomunikasi.

Semua orang sepakat bahwa Guglielmo Marconi adalah penemu radio telegraf, namun tidak dapat dikatakan sebagai pencipta radio telegraf. Hal ini karena yang pertama kali membuat gelombang radio adalah Heinrich Hertz, dan Hertz sendiri juga bukanlah pencipta gelombang radio yang sesungguhnya karena gelombang radio tersebut adalah bagian dari radiasi magnet listrik yang merupakan unsur dasar yang sudah ada.

Jadi, kesimpulannya Marconi menemukan unsur-unsur dasar yang sudah ada berupa gelombang radio atau radiasi magnet listrik, logam, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat bangunan radio, kemudian dengan menggunakan akal pikiran dan instrumen-instrumen yang tersedia, dia melakukan eksperimen-eskperimen sampai kemudian menghasilkan sebuah radio telegraf.

Kalau demikian adanya, lalu siapakah yang sanggup menciptakan radiasi magnet listrik yang dapat menempuh perjalanan melalui udara dalam jarak yang sangat jauh itu? Siapakah yang sanggup menggerakkan gelombang radio yang membawa sinyal-sinyal dari Marconi di Inggris ke Newfoundland melewati Atlantik Utara melalui udara? Mampukah Marconi mengirimkan sinyal-sinyalnya sendiri ke belahan dunia lain tanpa keterlibatan pihak lain yang mempunyai kemampuan dan kekuasaan yang luar biasa? Lalu, siapakah pihak lain itu, selain Sang Maha Kuasa, Tuhan semesta alam?

Kalau kita ingin lebih jauh lagi, siapakah yang membimbing para ilmuwan dan ahli rekayasa yang berotak cemerlang itu dalam berbagai kegiatan riset dan eksperimennya? Jadi kesimpulannya, sesuatu yang sanggup menciptakan otak-otak manusia yang brilian, kemudian membimbing manusia itu memanfaatkan kecerdasan otaknya untuk menjadi tahu dan berkreasi, tiada lain selain Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui.

Tidak ada komentar: