Senin, 21 Juli 2008

Takdir Kematian

Pengertian mati lazimnya sebagaimana kita ketahui adalah lepasnya roh dari raga atau tubuh kita. Setiap makhluk hidup cepat atau lambat pasti akan mengalami mati. Tidak ada satu pun makhluk hidup, termasuk manusia yang berani menjamin dirinya tidak akan mengalami kematian, walaupun dia seorang yang sehat dan perkasa sekalipun.

Jadi, suka atau tidak suka, kita semua pasti akan mengalami yang namanya kematian. Ibaratnya, kita saat ini, sedang mengantri menunggu malaikat maut datang untuk mencabut nyawa kita. Semuanya hanya menunggu waktu, tanpa kita ketahui kapan, bagaimana, dan dimana itu akan terjadi. Begitu absolut dan misteriusnya kematian itu, semua yang ada ini tiba-tiba terasa begitu rapuh dan kecil tak berdaya di hadapannya.

Secara naluriah kita memang akan berusaha menghindar dari kematian. Kepastian adanya kematian, bukan berarti kita tidak dianjurkan untuk menjaga kehidupan diri kita sendiri atau orang lain dari kematian. Entah sudah berapa banyak biaya yang kita habiskan untuk mempertahankan hidup kita ini. Kita makan, minum, berolah raga, beristirahat, menjaga kesehatan, dan berlindung dari segala ancaman bahaya adalah merupakan bagian dari upaya kita untuk mempertahankan hidup kita dari kematian.

Fenomena yang dapat dijadikan bukti kekuasaan Tuhan atas takdir kematian ini adalah walaupun kita telah berusaha sekuat tenaga kita untuk mempertahankan hidup, kematian tetap bisa datang kepada siapapun, kapanpun, dan di manapun. Siapa yang bisa menduga seorang Presiden Amerika Serikat, John F. Kenedy yang dijaga begitu ketat oleh para pengawalnya justru tewas di terjang peluru? Namun sebaliknya, dapat terjadi seseorang yang telah mengalami beberapa kali percobaan pembunuhan selalu dapat lolos dari aksi pembunuhan, baik dengan upayanya sendiri maupun secara tidak disengaja.

Kalau seperti itu kenyataannya, maka kita yang saat ini berada dalam keadaan sehat, tidak akan dapat memastikan bahwa kita pasti akan tetap hidup besok, apalagi memastikan kapan orang lain akan mati. Kalau demikian adanya, maka tidak ada seorang atau sesuatu apapun yang mampu menentukan takdir kematian itu, selain Dia Yang Maha Kuasa, Tuhan semesta alam.

Sebagaimana yang kita ketahui, dalam berbagai aspek kehidupan kita sehari-hari memang sering terjadi kedzaliman dan kejahatan mendominasi dan membelenggu kebenaran. Dalam bidang sosial dan ekonomi, jurang pemisah antara si kaya dan si miskin nampak begitu dalam, sehingga tidak jarang menimbulkan kecemburuan sosial, kebencian, pencurian, penjarahan, bahkan perampokan. Melihat semua fenomena tersebut, kita sebagai insan Tuhan tentu patut memahaminya sebagai suatu hal yang juga tidak terlepas dari pembahasan kita mengenai takdir tadi. Takdir Tuhan yang meliputi takdir rejeki, takdir jodoh, dan takdir kematian juga berlaku dalam hal ini.

Tidak ada komentar: